Benarkah 1 hari lebih dari 24 jam?

beberapa penelitian menyangkut perubahan rotasi ini menunjukkan kecepatan bumi berotasi ternyata berfluktuasi.. kadang melambat, namun kadang juga menjadi lebih cepat. banyak penelitian yg sudah membuktikan hal ini.
misalnya richard f stephenson (2002), yang berusaha menunjukkan fluktuasi rotasi dengan mengamati dokumen2 di masa lalu (hingga 700 bc) yang mencatat mengenai perubahan panjangnya hari.

beberapa penelitian menyangkut perubahan rotasi ini menunjukkan kecepatan bumi berotasi ternyata berfluktuasi.. kadang melambat, namun kadang juga menjadi lebih cepat. banyak penelitian yg sudah membuktikan hal ini.
misalnya richard f stephenson (2002), yang berusaha menunjukkan fluktuasi rotasi dengan mengamati dokumen2 di masa lalu (hingga 700 bc) yang mencatat mengenai perubahan panjangnya hari.
c dennis, a a schreider, p varga, dan j zavoti (2002) dalam pengamatannya pada catatan fosil dan tidal deposit menemukan adanya perbedaan yg sangat mencolok dalam panjang hari di dua kelompok jaman yang berbeda. pada masa proterozoic lamanya hari 5 kali lebih pendek daripada jaman phanerozoic.
sudut rotasi bumi ternyata juga tidak tetap. michelle prevot, estelle mattern, pierre camps, dan marc daignieres berhasil menunjukkan bahwa poros berputar bumi juga berubah-ubah. untuk jangka waktu yang panjang bumi mengalami apa yg mereka sebut strict standstill atau masa dimana poros berputar (bukan poros magnetik loh, ya!) tidak mengalami perubahan. ke tiga masa strict standstill itu adalah present s/d 80ma, dan 150ma s/d 200 ma. di luar masa itu sebenarny perubahan kecil yang terus menerus selalu terjadi. Perubahan yang besar dan mendadak diketahui terjadi 110ma, dimana poros berputar bumi berpindah 20 derajat.
Apa penyebabnya?
ketiga artikel di atas, ditambah pula dengan hasil penelitian philipe machetel dan emillie thomassot menunjukkan bahwa mass distribution, atau transfer materi yang besar baik antar layer mantel bumi ataupun dari berputarnya materi mineral di dalam dan perut bumi, lah yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. beberapa peneliti juga menyebut tentang perubahan kemampatan materi penyusun bumi, tapi hal tersebut masih diperdebatkan.
jadi pada dasarnya, perubahan rotasi, baik kecepatan maupun sudutnya, dipengaruhi oleh faktor internal dari dalam bumi sendiri.
Dampaknya
dennis, dkk, menunjukkan bahwa walaupun kecepatan rotasi pada masa proterozoic dan phanerozoic berbeda secara mencolok, perbedaan medan magnetik bumi pada kedua jaman itu trnyata sama sekali tidak berubah.
efek perubahan rotasi yang sudah terjadi, mungkin seperti yang ditemukan oleh christopher m cox dan benjamin f chao. mereka menemukan bahwa sejak tahun 1998 oblateness (ke pepat-pejal an) bumi justru mengalami peningkatan. seperti yang kita ketahui, selama ini bumi selalu mengalami penurunan oblateness, dan dipercaya akan terus demikian.
gianni a dalu (1998), dari penelitiannya yg sudah dilakukan sejak 1989, menunjukkan bahwa rotasi memiliki dampak pada fluktuasi sea breeze (semacam angin laut yang membawa uap air ke daratan, sangat penting untuk industri2 agraris di negara2 seperti perancis atau itali).